Deteksi berita sekota Sintang

Kepala Bappeda Sintang Minta Perusahaan Laporkan Seluruh CSR

Kartiyus

SINTANG, RS – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sintang, Kartiyus meminta seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Sintang untuk menyampaikan laporan kegiatan CSR nya paling lambat minggu keempat bulan Oktober 2021. Sebab CSR Award akan dilaksanakan pada awal Desember 2021.

“Kalau bisa cepat, kami minta secepatnya lah, agar Pemkab Sintang punya waktu untuk cek ke lapangan soal kebenaran kegiatan CSR yang sudah dilaporkan,” terang Kartiyus saat mendampingi Wakil Bupati Sintang Sudiyanto membuka pelaksanaan Sosialisasi Penganugerahan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (TSP) Award Tahun 2021, Jum’at 12 Maret 2021.

Dikatakan Kartiyus, CSR Award di Kabupaten Sintang sudah memasuki tahun ketiga dilaksanakan. Tahun 2019, CSR Award diikuti oleh 27 perusahaan yang melaporkan kegiatan CSR nya kepada Pemkab Sintang dengan total nilai dana CSR mencapai 7,7 milyar.

Namun tahun 2020 mengalami peningkatan, ada 36 perusahaan, 4 bank dan 1 Credit Union yang melaporkan kegiatan CSR mereka kepada Pemkab Sintang dengan total dana CSR mencapai 18,3 milyar.

“Ada 10 kategori yang akan kami berikan penghargaan yakni kategori infrastruktur, pendidikan, kesehatan, keagamaan, sosial budaya, olahraga, ekonomi kerakyatan, lingkungan, penanganan Covid-19 dan penurunan prevalensi stunting,” kata Kartiyus.

Dalam menilai CSR dari perusahaan, besaran dana yang disalurkan untuk CSR akan diberi nilai 70 persen, laporan tahun sebelumnya memiliki bobot nilai 5 persen, laporan CSR tahun berjalan memiliki bobot nilai 15 persen dan rencana kegiatan CSR tahun berikutnya memiliki bobot nilai 15 persen.

Pada kesempatan tersebut, Kartiyus juga memaparkan isu strategis pembangunan di Kabupaten Sintang seperti tingginya pengaruh sektor pertanian terhadap produk domestik regional bruto yang dicerminkan dari banyaknya masyarakat yang bekerja di sektor pertanian.Namun, nilai tukar petani ternyata masih rendah.

“Isu lainnya adalah masih tingginya pengeluaran rumah tangga untuk makanan dibanding non makanan yang mencerminkan masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sintang.Investasi sektor sekunder juga belum berkembang di Sintang, yang seharusnya menjadi alternatif investasi di Sintang.Koperasi masih banyak yang tidak aktif, dan masih rendahnya akses koperasi dan UMKM kepada modal,” ujar Kartiyus.

Penyediaan lapangan pekerjaan dan kemudahan dalam berinvestasi sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran yang simultan di Kabupaten Sintang.Selain itu, pemerataan pembangunan infrastruktur dan industri padat karya serta kemudahan memperoleh modal kerja merupakan solusi alternatif untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

“Kita ada lima prioritas pembangunan di Kabupaten Sintang tahun anggaran 2022 mendatang yakni peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia, pemulihan ekonomi dan Sintang berkelanjuta,” tukasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *