SINTANG, RS – Bupati Sintang, Jarot Winarno bersama Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto meninjau Ruang Isolasi Mandiri (RIM) 2 di Mess Badan Diklat BKPSDM Kabupaten Sintang, Komplek Gedung Serbaguna Sintang, Jl. YC. Oevang Oeray, Sungai Ana, Kecamatan Sintang, Senin (19/4/2021).
Turut mendampingi Bupati dan Wakil Bupati, yakni Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh, Direktur RSUD Ade M. Djeon Sintang Rosa Trifina, Kadis Perkim Kabupaten Sintang Zulkarnaen dan Tim Satgas Covid-19 Dinkes Sintang.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan dirinya bersama Wakil Bupati yakni meninjau Gedung Mess Diklat BKPSDM Kabupaten Sintang yang di fungsikan untuk Ruang Isolasi Mandiri (RIM) pasien Covid-19, guna mengantisipasi jika ruang isolasi khusus dan Rusunawa di RSUD Ade M. Djeon Sintang penuh.
“RIM ini buat jaga-jaga karena Bed Occupancy Ratio (BOR) atau penggunaan tempat tidur baik di ruang isolasi mandiri dan isolasi khusus di RSUD Ade M. Djeon Sintang serta Rusunawa saat ini sudah hampir penuh. Sebanyak 34 tempat tidur dan sudah terisi 30, kalau hari ini 10 orang saja perlu di rawat, nda ada lagi tempat tidur, jadi kita siapkan di berbagai tempat, salah satunya di gedung diklat ini,” kata Jarot.
“Kalau terjadi sesuatu kita siapkan 6 ruang isolasi ini bagi pasien yang memerlukan tindakan medis,” tambahnya.
Selain itu, Jarot menjelaskan, di siapkannya gedung diklat BKPSDM ini sebagai ruang isolasi mandiri guna memberikan rasa tenang kepada masyarakat, agar semua bisa di tangani. Sementara untuk tenaga medis di RIM 2 ini sudah disiapkan baik itu perawat dan dokter.
“Rencana kita siapkan minimalnya 2 dokter, tapi ini baru dapat 1 dokter saja, sementara untuk tenaga perawat dan sebagainya dah cukuplah, mendayagunakan tenaga-tenaga yang ada,” terang Jarot.
Kasi Alkes dan Perbekalan dan Rumah Tangga Dinkes Sintang, M. Iqbal Natadipura mengatakan RIM 2 di Mess Badan Diklat BKPSDM ini di siapkan untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 terdiri dari 4 gedung yakni gedung A, gedung B, gedung C dan gedung D.
Iqbal menjelaskan untuk gedung A di fungsikan untuk petugas medis dan ruang observasi dengan Enam (6) tempat tidur untuk pasien positif yang memerlukan perawatan intensif karena di lengkapi peralatan medis oksigen.
“Enam ruang observasi ini untuk mendukung ruang isolasi khusus di rumah sakit, kalau di ruang khusus, ruang pinere penuh, kita larikan ke rim 2 yang 6 tempat tidur ini, kalau kosong baru dipindahkan lagi kesana,” ucap Iqbal.
Lanjut Iqbal mengatakan, sementara untuk gedung B khusus untuk isolasi pasien Wanita yang OTG dengan 13 tempat tidur. Gedung C untuk isolasi pasien Pria yang OTG dengan 12 tempat tidur.
“Sementara untuk gedung D persiapan untuk isolasi keluarga bisa, tersedia 20-25 tempat tidur,” ujar Iqbal.
Selain itu, Iqbal juga mengatan bahwa gedung RIM 2 iniĀ juga di lengkapi fasilitas pendukung seperti CCTV dan WIFI. “RIM ini ya di persiapan untuk lonjakan kasus yang saat ini terjadi,” ungkapnya. (AN)