SINTANG, RS – Banjir termasuk dalam salah satu gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan kerusakan. Dalam pengertian sederhana banjir adalah luapan air dalam jumlah besar yang menerjang dan menggenangi suatu daerah. peristiwa meluapnya air tersebut masuk ke daerah kawasan pemukiman yang dihuni manusia akibat sungai tidak mampu lagi menampungnya. Suatu daerah tersebut disebut banjir jika air dalam jumlah banyak menutupi sebagian besar daerah yang luas. Sedangkan secara hidrologis, ada dua definisi tentang banjir yaitu setiap aliran yang merusak harta benda, ternak dan tanaman; dan setiap kondisi permukaan atau level air yang melebihi batas normal
Dimana berlokasikan di sejumlah desa berada di Kecamatan Ketungau , Kabupaten Sintang Kalimantan Barat terendam banjir dengan debit tinggi air sedada orang dewasa.
Atas musibah banjir di kecamatan Ketungau ditanggapi oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Sintang yang juga dari dapil Ketungau ,liyus mengatakan saya pribadi sering monitoring dan update situasi dan perkembangan banjir di semua desa kecamatan Ketungau terdampak banjir di wilayah ini. Dari hasil monitoring yang dilakukan, banyak korban jiwa dan kerugian materil serta sudah ada warga yang mengungsi di dataran tinggi dengan membuat pondok (tenda kayu/red) serta gedung pemerintah yang tak terdampak banjir.ungkapnya
Adapun Desa yang agak parah terendam banjir yaitu Nanga Ketungau, Tanjung Baung, Maung dan Semuntai. Total warga terdampak sebanyak 305 kepala keluarga.
“Saya mengimbau kepada warga untuk tetap selalu waspada mengingat intensitas curah hujan masih tinggi, meskipun dari hasil monitoring debit air Sungai Ketungau dan Sungai Kapuas mengalami penurunan yang signifikan sebanyak kurang lebih 2 cm dari hari kemarin,” katanya saat dihubungi media ini (14/11/22).
Beberapa dusun dari empat desa ini yang sudah terdampak banjir, lanjut liyus Dusun Ketungau Indah, Dusun Tanjung Permai, Dusun Jemut Belayar, Dusun Tanjung Baung, Dusun Sungai Tembaga, Dusun Sembam, Dusun Segarau, Dusun Setekam, Dusun Maung Laut dan Dusun Sungai Putih.
“Tempat pengungsian saat ini apabila diperlukan menggunakan sarana bangunan sekolah terdekat dengan lokasi/titik banjir,”
Liyus berharap pihak pemerintah baik dari pusat dan daerah dapat melakukan tindakan cepat dalam membantu para korban banjir. tutupnya.
(**)