SINTANG, RS – Masyarakat Kecamatan Ketungau Tengah menggelar aksi unjuk rasa (Demo) di Jembatan Ketungau 2, sebagai bentuk kekecewaan atas pembangunan jembatan tersebut yang tak kunjung selesai bahkan diduga jembatan tersebut menjadi lahan korupsi. Masyarakat Ancam Golput pada pemilu 2024.
Optimalisasi Pembangunan di berbagai aspek terus di galakan, terutama pembangunan infrastruktur dasar yang diharapkan bisa membuka akses daerah terisolir, yang pada ujung bisa membawa manfaat perubahan pada putaran roda Perekonomi serta memperlancar pergerakan mobilisasi masyarakat, seperti tertuang dalam program nawacita Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut pun ditanggapi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Alpius mengatakan adapun indikasi keterlambatan penyelesaian dalam pembuatan p mangkraknya pembangunan Jembatan Ketungau II, di Desa Senangan Kecil Kecamatan Ketungau Tengah.
dijelaskan dia, adapun progres pembangunan Jembatan Ketungau II sudah hampir mendekati proses finishing. Progres pekerjaan dinilai sudah melewati 50%. Hanya saja pembangunannya saat ini terhenti karena ada proses penyidikan dari aparat hukum terkait pengerjaan jembatan tersebut.
“Pembangunan Jembatan Ketungau II di Kecamatan Ketungau Tengah masih ditangani pihak Polda untuk proses penyidikan . Pemerintah sebenarnya sudah mengangarkan untuk kelanjutan pembangunan jembatan tersebut, tapi karena masih ada penyidikan hukum, pendanaan yang sudah dianggarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang untuk jembatan belum bisa ditenderkan kesitu,” jelas Alpius di DPRD Sintang, Via whatsup ke media ini.
Wakil Rakyat dari Dapil Dari Ketungau mengungkapkan bahwa pada hari ini tadi , puluhan masyarakat Ketungau Tengah menggelar aksi damai yang dipusatkan di jembatan Ketungau II. Aksi damai masyarakat tersebut bentuk desakan agar pembangunan jembatan segera diselesaikan sehingga jembatan dapat segera dimanfaatkan.
Saya pikir demo yang dilakukan masyarakat Ketungau Tengah sah-sah saja, karena mereka menuntut hak yang semestinya dipenuhi oleh pemerintah. Demo itu adalah bentuk penyampaian aspirasi masyarakat kepada pemerintah baik itu eksekutif dan legislatif. Artinya masyarakat betul-betul menginginkan jembatan Ketungau II ini segera selesai pembangunannya agar dapat segera dimanfaatkan,” jelasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) ini mengungkapkan bahwa jembatan tersebut merupakan akses vital masyarakat, Jembatan menghubungkan banyak desa di Kecamatan Ketungau Tengah.
“Jadi jembatan ini sudah jadi kebutuhan masyarakat sejak lama, sayangnya sampai hari ini belum terwujud 100 persen. Padahal adanya jembatan ini nanti masyarakat setempat dapat memaksimalkan penggunaan akses darat yang pada akhirnya sangat berdampak luas terhadap pertumbuhan di berbagai sektor termasuk ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Untuk diketahui, jembatan Ketunggau II mulai dibangun pada tahun 2017. Penganggaran dilakukan dua kali yakni pada APBD tahun 2017 dan APBD 2018 dengan total dana mencapai Rp. 27 miliar. Sebelumnya jembatan tersebut ditarget selesai pada tahun 2019. Namun faktanya hingga saat ini pembangunnan jembatan belum selesai.
(**)