SINTANG, RS – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)kabupaten Sintang Florensius Ronny menyampaikan anggaran pemerintah pusat mengalami defisit yang artinya pendapatan negara lebih kecil dari rencana pembangunan sehingga harus hutang ke luar negeri.
“Dari Pemerintah pusat saja sudah tidak kondusif keuangannya,Kondisi ini sudah berdampak sampai ke Kabupaten Sintang APBD Kabupaten Sintang terus menurun dari tahun ke tahun”
Dimana kita Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Pemerintah Daerah Sintang berupaya komitmen dalam penggunaan APBD kita hanya untuk skala prioritas saja. Kami mohon maaf atas kondisi ini, sehingga tidak bisa maksimal dalam membangun daerah termasuk jalan di Nanga Dedai ini. Tahun ini kita ditopang oleh Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat yang penggunaannya untuk pembangunan pendidikan dan kesehatan” terang Florensius Ronny belum lama ini.
Dimana dari jumlah rasionalisasi Aanggaran Pendapatan Badan Daerah Kabupaten Sintang Tahun 2022 ini saja masih belum cukup. Inilah kondisi keuangan pemerintah. saya sudah perjuangkan dana alokasi khusus untuk pembangunan jalan dari beberapa desa ke pusat Kecamatan Dedai. Namun gagal, dan tahun selanjutnya akan kita perjuangkan lagi. Kalau mengharapkan dana APBD Kabupaten Sintang memang tidak mampu. Kalau kita ada dana, tidak mungkin kita tidak bangun jalan. tambah Florensius Ronny.
“kami juga mengharapkan kepada pihak perusahaan perkebunan agar mengarahkan seluruh dana Corporate Social Responsibility untuk membantu perbaikan dan pemeliharaan jalan dan jembatan di wilayah operasinya. Ini untuk membantu pemerintah daerah di saat pandemi dan kondisi keuangan saat ini”.
Kami juga sudah usul ke Dinas Pekerjaan Umum agar membangun UPJJ di masing-masing kecamatan. kalo tidak bisa diaspal sebaiknya ditimbun pake tanah pengerasan agar jalan bisa dilalui masyarakat dengan nyaman. harapnya.
(**)