SINTANG, RS – Puluhan Masyarakat Kecamatan Ketungau Tengah dan 18 Desa melakukan aksi pernyataan sikap atas terbengkalainya pengerjaan proyek jembatan ketungau 2 yang terletak dikecamatan ketungau tengah, Kabupaten sintang, Kamis (8/12).
Peletakan batu pertama pada pembangunan Jembatan ketungau 2 tersebut telah dilakukan secara langsung sejak selasa (22/8/2017) oleh bupati sintang Jarot Winarno, di dampingi oleh ketua dan wakil ketua DPRD,kepala dinas PU, para pimpinan OPD Kabupaten sintang dan disaksikan oleh warga masyarakat kecamatan ketungau tengah.
Pada sambutan bupati saat itu, pembangunan jembatan ketungau 2 rencananya akan diresmikan pada tahun 2019. Namun, sampai penghujung tahun 2022 ini proyek tersebut terbengkalai alias di duga mangkrak dan menghabiskan sekitar 27 milyar Rupiah dari dana retribusi dan pajak. Kejadian tersebut mendapatkan sorotan dan memunculkan berbagai spekulasi beragam di masyarakat.
Sementara itu, Alpius membeberkan terkait aksi damai warga ketungau yang mengancam golput.
“Itu semua masih ada solusi yang baik ke depannya, karena masyarakat hanya meminta keseriusan pemerintah percepatan pembangunan jembatan dan jalan tersebut,” saat di tanyai melalui pesan WhatsApp belum lama ini.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) kabupaten Sintang Juga menerangkan apa yang diharapkan masyarakat sudah kamin perjuangkan baik di pemerintah daerah Sintang sendiri dan ke pemerintah propinsi, dan saya mendapatkan kabar sudah dianggarkan lagi untuk perbaikan jalan dan jembatan di ketungau.
“Hanya kegiatan tersebut masih dalam tahap penyelidikan pihak penegak hukum,” ujarnya.
Alpius meminta kepada masyarakat khususnya di ketungau untuk lebih baik menggunakan hal pilihnya nanti jangan sampai rugi kedepanya karena hak pilih nya tidak digunakan dan berdampak tidak baik untuk masyarakat di ketungau
“Bisa jadi percepatan pembangunan lambat karena tidak ada Perwakilan dari ketungau sendiri,” tutupnya.
(**)