Deteksi berita sekota Sintang

Mengatasi Wabah Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Sintang: Peran Aktif Setiap Individu Diperlukan

SINTANG, RS – Kabupaten Sintang, sejak awal tahun hingga 1 November 2023, telah mencatat 538 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Lim Hie Soen, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, menggarisbawahi urgensi peran setiap individu dalam upaya pencegahan DBD.

“Pencegahan DBD harus dimulai dari kesadaran masing-masing. DBD bukan sekadar masalah kesehatan biasa; ini menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan masyarakat,” tegas Lim Hie Soen pada Selasa, 7 November 2023.

Menurutnya, kerjasama lintas sektor adalah kunci dalam menangani DBD. Kebersihan lingkungan, pengendalian populasi nyamuk, dan tindakan pencegahan gigitan nyamuk menjadi langkah-langkah yang dapat diambil oleh setiap individu.

“Kita harus memahami bahwa kesadaran diri kita sendiri adalah awal dari segala upaya pencegahan. Melibatkan diri dalam pemberantasan sarang nyamuk, menerapkan 3M plus seperti menghilangkan genangan air di sekitar rumah, dan menimbun barang bekas yang dapat menjadi tempat genangan air adalah langkah-langkah efektif untuk menghentikan perkembangan nyamuk pembawa penyakit ini,” paparnya.

Politisi dari Partai Hanura ini juga menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi krisis DBD di Kabupaten Sintang, dengan mencatat bahwa sudah ada delapan korban jiwa. “Ini bukan hanya masalah pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Pemerintah dan masyarakat perlu bersatu untuk melakukan pencegahan DBD dengan pemberantasan sarang nyamuk dan upaya mencegah gigitan nyamuk,” sambungnya.

Sementara nilai upaya pemerintah daerah dalam menangani DBD diakui cukup baik, Lim Hie Soen menekankan perlunya terus mengoptimalkan langkah-langkah tersebut mengingat kasus DBD masih terus bertambah.

“Menghadapi DBD tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Dibutuhkan sinergi dari semua pihak. Upaya pemerintah tanpa dukungan aktif masyarakat tidak akan mencapai hasil maksimal. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat harus berkolaborasi untuk mengurangi dampak penyakit DBD,” ungkap Lim Hie Soen.

Dalam upaya menanggapi lonjakan kasus DBD, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat menjadi krusial. Selain mendukung langkah-langkah pemerintah, setiap individu di Kabupaten Sintang diharapkan ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan tindakan pencegahan pribadi untuk memutus rantai penyebaran DBD. Hanya dengan upaya bersama, Kabupaten Sintang dapat mengatasi tantangan kesehatan ini dan menciptakan lingkungan yang bebas dari ancaman DBD.

(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *