SINTANG – Kasus kenakalan remaja yang melibatkan pelajar di Kabupaten Sintang semakin menjadi perhatian serius, khususnya bagi pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Sintang. Salah satu peristiwa yang baru-baru ini mencuat adalah keterlibatan lima pelajar dalam masalah hukum setelah mereka melakukan aksi melempar batu ke mobil yang sedang melintas di Jalan Sintang-Pontianak, tepatnya di Desa Kunyai, Kecamatan Sungai Tebelian.
Peristiwa ini terjadi pada 3 Oktober 2024 dan lima remaja tersebut diamankan oleh pihak kepolisian di Kapolsek Sungai Tebelian.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus, mengungkapkan kekagetannya. Ia sangat menyesalkan tindakan para pelajar tersebut dan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka agar terhindar dari pergaulan yang salah.
“Kami sangat terkejut mendengar adanya aksi pelemparan batu yang dilakukan oleh remaja di bawah umur, yang masih pelajar aktif. Ini menunjukkan bahwa pengawasan orang tua sangat dibutuhkan, terutama di luar jam sekolah dan apalagi jika kejadian tersebut terjadi pada malam hari,” ujar Yustinus pada 5 Oktober 2024.
Yustinus juga mengingatkan orang tua agar selalu memantau aktivitas anak-anak mereka, terutama sepulang sekolah. Ia mengimbau agar sekolah dan satuan pendidikan memberikan arahan kepada para siswa untuk tidak berkeliaran di luar rumah pada malam hari. Hal ini untuk mencegah terjadinya perilaku negatif yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Anak-anak sebaiknya diarahkan untuk fokus belajar, bukan menghabiskan waktu di luar rumah dengan kegiatan yang tidak bermanfaat, seperti berkumpul atau mabuk-mabukan. Kita semua harus sadar, bahwa jika tidak ada pengawasan, dampaknya bisa sangat negatif,” tambah Yustinus.
Terkait kejadian tersebut, Yustinus menegaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman. Ia juga mengingatkan bahwa pengawasan tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua dan sekolah, tetapi juga masyarakat dan pihak keamanan, terutama pada malam hari.
“Ini sudah menjadi masalah serius karena tindakan mereka sudah mengganggu keselamatan pengendara di jalan raya. Kami meminta semua pihak untuk lebih aktif dalam memantau dan mengingatkan anak-anak agar tidak terjebak dalam pergaulan yang merugikan,” tegasnya.
Melalui kolaborasi antara orang tua, sekolah, masyarakat, dan pihak berwajib, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang, dan remaja di Kabupaten Sintang dapat berkembang dengan lingkungan yang sehat dan positif. (Rilis Kominfo Sintang)