SINTANG, RS – Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Sintang, Lusi, memberikan apresiasi atas inisiatif sejumlah anak muda Sintang yang mulai aktif mempromosikan wisata daerah melalui berbagai platform media sosial. Menurutnya, kreativitas generasi muda merupakan modal penting dalam memperkenalkan potensi wisata Bumi Senentang agar dikenal lebih luas.
“Saya melihat banyak anak muda yang sudah mulai membuat video, foto, dan konten kreatif lainnya untuk memperkenalkan wisata Sintang. Ini sangat positif dan harus kita dorong terus,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/11).
Politisi Demokrat itu menyebutkan bahwa peran anak muda dalam promosi pariwisata tidak boleh dipandang sebelah mata. Mereka memiliki kemampuan untuk membuat narasi visual yang menarik, mengikuti tren digital, serta memahami selera audiens nasional maupun internasional.
Menurutnya, perkembangan teknologi memberikan kesempatan besar bagi daerah seperti Sintang untuk bersaing dalam industri pariwisata. Promosi melalui media sosial dianggap lebih cepat, efektif, dan murah dibandingkan metode konvensional.
“Dengan hanya satu video menarik yang viral, destinasi wisata bisa langsung menjadi perhatian banyak orang. Inilah kekuatan media sosial,” jelasnya.
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Sintang, Lusi, menilai bahwa potensi wisata Sintang sangat banyak dan layak diangkat, mulai dari Bukit Kelam, Sungai Kapuas, situs budaya, hingga aneka kuliner lokal. Dengan kreativitas pemuda, setiap destinasi tersebut dapat dikemas menjadi konten digital yang bernilai promosi tinggi.
Selain meningkatkan jumlah wisatawan, ia menegaskan bahwa promosi wisata melalui media sosial juga berdampak pada peningkatan ekonomi lokal. Berbagai sektor seperti UMKM, jasa pemandu wisata, transportasi, dan perhotelan akan mendapatkan manfaat langsung dari naiknya kunjungan wisata.
“Ketika wisata meningkat, otomatis perputaran ekonomi masyarakat juga ikut bergerak. Ini yang kita harapkan,” tambahnya.
Ia juga mengajak pemerintah daerah, komunitas, dan pelaku usaha untuk turut mendukung kreativitas pemuda, misalnya dengan menyediakan ruang kolaborasi, pelatihan konten digital, hingga kompetisi promosi wisata.
“Kita harus dukung semangat anak muda yang ingin membangun daerah. Mereka punya energi besar, kreativitas, dan akses ke dunia digital yang luas,” katanya.
Ia berharap gerakan promosi wisata melalui media sosial dapat menjadi budaya baru bagi generasi muda Sintang, sehingga citra positif daerah semakin dikenal luas.
“Kalau semua anak muda ikut berperan, saya yakin pariwisata Sintang bisa melesat lebih cepat dan menjadi kebanggaan kita bersama,” pungkasnya.











