SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Marko menilai, peran orang tua sangatlah vital dalam menjaga tumbuh kembang anak-anaknya.
Apalagi di era perkembangan teknologi yang sudah sangat luar biasa pesatnya. Dimana menurut Marko, kemajuan teknologi dengan mudahnya didapatkan ponsel pintar (gadged) akan berpengaruh terhadap anak-anak, apabila tidak diawasi dalam penggunannya.
“Tidak dapat kita pungkiri, bahwa saat ini anak-anak pun sudah kecanduan dengan gadged. Hal tersebut tentu berdampak buruk baginya, maka dari itu peran orang tua sangat penting untuk membatasi anak-anaknya dalam menggunakan gadged,” ujar Marko belum lama ini.
Marko menyarankan kepada seluruh orang tua, jangan terlalu memberikan kebebasan terhadap anak-anaknya dalam mengunakan gadged tersebut. Dan pastinya harus dipantau terus saat mereka menggunkannya, karena ditakutkan hal-hal negatif yang didapatkannya dari penggunaan gadged tersebut.
“Orang tua harus membatasi anak-anak bermain gadget. Jangan terlalu dimanjakan mereka, supaya gadget tidak merampas waktu belajar mereka, dan yang paling penting pantau mereka saat menggunakannya,” imbau Marko.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menuturkan, memang banyak juga hal-hal positif yang bisa didapat dari penggunaan gadged tersebut. Hanya saja kalau tanpa bimbingan orang tua, takutnya anak-anak salah arah dalam penggunaannya, sehingga berdampak negatif.
“Kalau tanpa bimbingan, kita tidak tahu apa yang mereka akses. Dikhawatirkan hal-hal yang negatif yang berdampak burung untuk tumbuh kembang mereka. Makanya perlu bimbingan dan batasan untuk anak-anak dalam penggunaannya,” terangnya.
Terlepas dari itu, Marko juga mengimbau kepada generasi muda untuk bijak dalam menggunakan ponsel pintar ini. Generasi muda harus dapat menggunakan gadget itu sebagai alat komunikasi dan sebagai media untuk belajar.
“Jangan sampai mengunakan gadged untuk hal-hal yang negatif yang dapat merusak masa depan depan mereka. Maka dari itu, sosialisasi perlu ditingkatkan, baik pihak sekolah maupun instansi terkait perihal penggunaan gadged ini,” pungkasnya. (*)