SINTANG, RS – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten (DPRD) Sintang, Zulkarnain mengimbau warga masyarakat serta perusahaan yang ada di wilayah serawai dan ambalau untuk memperhatikan dan menjaga kondisi lingkungan agar tetap lestari, serta tidak melakukan penebangan hutan.
“Saya menghimbau dan meminta kesadaran serta bersama-sama memperhatikan lingkungan dengan menjaga kondisi hutan di hulu tetap lestari. Jika masyarakat tidak mengindahkan lingkungan dan menebang pohon di hutan dengan sembarangan akibatnya yang di hilir pada musim hujan bisa saja kena banjir ,” kata zulkarnain dapil serawai dan ambalau ke media(22/12/22) saat di kantin DPRD sintang.
Ia mengatakan terjadinya banjir bandang dan longsor di saat musim hujan karena kontur tanah tidak stabil akibat penebangan pohon di hutan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
“Penebangan liar di dalam hutan merupakan salah satu penyebab terjadinya tanah longsor dan banjir yang berdampak di seluruh kecamatan ada di sintang”.
Ia mengatakan untuk semua elemen masyarakat dan perusahaan sadar agar bisa bersama -sama cegah merusak hutan, maka terjadinya banjir dan tanah longsor bisa dihindari.
“Saya harapkan pembabatan hutan ke depannya tidak ada lagi.boleh di tebang tetapi ditanam kembali agar kelestarianya dapat terjaga dan alam kita pun terjaga,kalo tidak dilakukan dampaknya sangat besar bagi warga yang ada dihilir. Bahkan warga dihilir sangat khawatir dengan banjir . Karena itu saya harapkan tidak ada perusakan hutan lagi dihulu,” ucapnya.
zul mengatakan jika semua elemen menyadari betapa pentingnya keberadaan hutan, maka prilaku pembabatan atau pencurian habitat hutan bisa dihentikan.
“Saya harapkan selama ini melakukan pembabatan hutan segera berhenti. Untuk itu saya berharap aparat keamanan untuk menindak oknum yang melakukan pembabatan hutan tersebut,” kata politikus partai HANURA ini.
Ia mengharapkan bagi pembabat atau perusak hutan untuk menghentikan tindakannya itu, sebab ketika musim hujan tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir jika hutan itu rusak.
” mari kita menjaga lingkungan. Termasuk perusahaan yang selama ini mendapat keuntungan dari sektor pariwisata supaya bisa menyisihkan dana peduli sosial dan lingkungannya. Tujuannya dana tersebut agar bisa dimanfaatkan untuk pelestarian alam,” katanya.
(**)