SINTANG – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang, Ulidal Muhtar, mengimbau Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar segera membangun fasilitas rumah singgah khusus untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah Sintang.
Permintaan ini dilontarkan menyusul meningkatnya jumlah ODGJ yang terlantar dan membutuhkan tempat yang layak untuk tinggal dan mendapatkan perawatan.
Saat ini, beberapa ODGJ yang ditemukan dalam kondisi terlantar harus ditampung sementara di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sudiyanto Sintang. Namun, menurut Ulidal, solusi ini tidak ideal untuk jangka panjang.
“Rumah sakit jiwa bukan tempat yang tepat untuk penanganan ODGJ dalam waktu lama,” ungkap Ulidal dalam keterangan resminya baru – baru ini. Jumat (23/5/2025).
“Yang mereka butuhkan adalah tempat yang mendukung proses pemulihan serta reintegrasi sosial, bukan sekadar ruang untuk perawatan medis,” tambahnya.
Ulidal menambahkan, tidak sedikit ODGJ yang akhirnya ditelantarkan kembali ke jalanan usai menjalani perawatan di RSJ karena keluarga menolak untuk menerima mereka pulang.
Kondisi ini diperburuk oleh belum adanya rumah singgah yang dapat menampung dan memberikan perlindungan bagi mereka. Akibatnya, banyak ODGJ hidup menggelandang, mengemis, atau bahkan menjadi sasaran kekerasan.
Situasi ini dinilai bukan hanya memprihatinkan dari sisi kemanusiaan, tetapi juga bisa berdampak terhadap ketertiban sosial dan keamanan masyarakat.
“Hingga saat ini, belum ada langkah nyata dari pemerintah provinsi. Kami sangat berharap pembangunan rumah singgah ini bisa segera menjadi prioritas, mengingat pentingnya perlindungan sosial bagi kelompok rentan seperti ODGJ,” ujar Ulidal.
Rumah singgah yang diusulkan diharapkan tidak hanya sebagai tempat penampungan, tetapi juga menyediakan layanan pendukung seperti terapi, konseling, pelatihan keterampilan, serta pendampingan sosial.
Dengan dukungan ini, para ODGJ diharapkan dapat pulih secara maksimal, menjadi mandiri, dan kembali diterima dalam lingkungan sosialnya.
Ulidal juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi untuk menangani persoalan ini secara menyeluruh.
Menurutnya, kerja sama yang kuat menjadi kunci keberhasilan program serta peningkatan kualitas hidup para ODGJ di Sintang.
Ia turut mengajak masyarakat untuk mengurangi stigma terhadap ODGJ dan berperan aktif dalam memberikan dukungan sosial.
Keberadaan rumah singgah yang layak dan manusiawi diyakini bisa menjadi solusi jangka panjang yang lebih bermartabat bagi ODGJ yang membutuhkan perlindungan.
(Rilis Kominfo)