SINTANG, RS – Setelah Forum Temenggung Adat Dayak Kabupaten Sintang mengadakan sidang putusan adat pada hari Sabtu 31 Oktober 2020 atas kasus Terry Ibrahim yang mencemarkan nama baik Tariu Borneo Bangkule Rajangk (TBBR) atau yang dikenal dengan nama Pasukan Merah, dan pada hari ini saudara Terry Ibrahim menyerahkan tuntutan adat tersebut secara simbolis, di Rumah Betang Tampun Juah Jerora 1, Kamis (12/11/2020).
Dalam Prosesi penyerahan adat ini pun dikawal ketat oleh pihak keamanan yaitu TNI dan Polri.
Secara simbolis Terry Ibrahim menyerahkan adat kepada Pasukan Merah yakni berupa, Uang adat dan Tempayan sebanyak 37 buah.
Ketua Temenggung Kabupaten Sintang, Andreas Calon mengatakan kasus ini secara adat sudah diselesaikan pada 31 Oktober 2020 yang lalu. Dan hari ini adalah penyerahan persyaratan adat itu kepada Pasukan Merah.
“Kami temenggung Kabupaten Sintang sebagai mediator sangat berterima kasih kepada TNI-Polri yang sudah ikut mangamankan acara ini dari awal kita diskusi sampai saudara Terry Ibrahim menyerahkan adat pada hari ini” ujar Andreas.
Ketua Temenggung Kabupaten Sintang juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pasukan merah yang telah aman dan tertip dalam mengawal kasus ini.
“Selamat berjuang untuk kehadiran dan perdamaian serta menjaga marwah Dayak ditanah Borneo kita ini” pesan Ketua Temenggung.
Sementara itu, Ketua DPC Tariu Borneo Bangkule Rajangk (TBBR) Kabupaten Sintang, Petrus Sabang Merah mengatakan bahwa pihak Pasukan Merah sudah berkomitmen dalam penyerahkan uang yang diterima dari saudara Terry Ibrahim untuk Temenggung Adat Dayak Kabupaten Sintang.
“Semoga ketemenggungan Kabupaten Sintang bisa berkembang dalam memperjuangkan adat-istiadat dan budaya setanah kalimantan” harap Petrus.
Lanjut Petrus, Tempayan yang berjumlah 37 buah tersebut akan diserahkan di 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang, 14 Kabupaten yang ada di Kalimantan Barat, dan juga akan diberikan kepada Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat Dewan Pengurus Pusat (DPP), Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Jakarta, Sarawak Malaysia dan Pangalangok Jilah atau yang dikenal dengan Panglima Jilah. (TF/OR)