SINTANG, RS – Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengaku sangat prihatin dengan kerusakan jalan akibat curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini yang menyebabkan kelangkaan sembako di Ketungau Hulu, Kayan Hulu, Sepauk dan Tempunak.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengungkapkan 75 Tahun sudah Indonesia merdeka masyarakat Ketungau Hulu, Kayan Hulu, Sepauk dan Tempunak dan beberapa Kecamatan lainnya masih belum merasakan kemerdekaan yang sepenuhnya.
“Akibat dari jalan yang rusak parah ini berdampak pada kelangkaan sembako, LPG, maupun BBM. Sehinnga dengan kondisi yang seperti ini menyebabkan sembako sangat sulit didapatkan. Terutama di Kecamatan Ketungau Hulu beberapa waktu yang lalu, walaupun ada, harganya sangat melambung tinggi. Gas LPG 3 Kilogram saja harganya mencapai Rp 80.000” ucap Yosepha, Sabtu (23/1/2021).
Yosepha mengatakan, secara keseluruhan wilayah kita di Kabupaten Sintang ini untuk infrastruktur jalan masih sangat jauh dari kata sempurna.
“Peristiwa kelangkaan sembako kemarin sangat mengetuk hati saya. Saya sudah kumpulkan Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang, dan Tim Anggaran. Tujuannya untuk melakukan pemetaan kegiatan pembangunan jalan yang pembiayaannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK)” ucap Yosepha Hasnah.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, Kita mendata titik mana saja yang sangat parah. Kita petakan lalu kita dorong agar Coorporate Social Responsibilty (CSR) seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Sintang diarahkan untuk perbaikan infrastruktur kita yang mengalami kerusakan parah dan tidak bisa dilalui. Sisanya kita prioritaskan tahun anggaran 2022″ terang Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang .
Sebelumnya, Tomi warga Perbatasan mengeluhkan harga sembako di perbatasan sangat tinggi. seperti gas LPG 3 Kg yang mencapai Rp 80.000; itupun kalau ada yang jual. kelangkaan dan tingginya harga sembako di perbatasan akibat infrastruktur yang rusak, sehingga sembako di perbatasan mahal dan langka. (TF)