SINTANG, RS – Pemerintah Kabupaten Sintang melakukan pencanangan pelaksanaan vaksinasi covid-19 perdana, bertempat di Pendopo Bupati Sintang, Selasa 2 Februari 2021.
Kegiatan pencanganan vaksinasi Covid-19 perdana tersebut di buka langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno.
Dia mengatakan Covid-19 ini pertama kali ditemukan di Wuhan pada bulan Desember tahun 2019. Di dunia berkembang terus hingga satu tahun lebih ini sudah menembus angka 100 juta lebih yang terkonfirmasi Covid-19, dengan jiwa yang meninggal yaitu lebih dari 2,2 juta jiwa.
“Di Indonesia kasus pertama di temukan pada tanggal 2 Maret 2020 pada dua orang Wanita dari Depok. 16 hari kemudian kasus pertama yang kita rawat di Kabupaten Sintang yakni rujukan dari Sanggau,” terang Jarot.
Sejak saat itu, di Indonesia yang tercatat terkonfirmasi kasus positif Covid-19 sudah tembus 1 juta lebih. Sementara pasien yang meninggal dunia sudah lebih 30 ribu jiwa.
“Di Sintang sejak 18 maret 2020 kasus Covid-19 terus berkembang, sampai pagi hari ini kasus terkonfirmasi mencapai 605 kasus dengan 7 orang meninggal dunia,” ucapnya.
“Langkah-langkah dunia langklah-langkah pemerintah indonesia langkah-langkah Kabupaten Sintang sudah berupaya maksimal. Sintang adalah termasuk yang the bast untuk penanganan Covid-19. Respon kita yang pertama adalah perketat 3T yaitu Test, Traecing dan Treakment, meningkatkan kapasitas RSUD Umum Sintang dari dua ruang isolasi khusus menjadi sepuluh ruang isolasi mandiri kita siapkan bisa menampung sampai empat puluh orang, lalu ruang isolasi di luar RS kita siapkan baik di Gedung Serba Guna, satu Hotel yang kita blok dan rumah susun yang ada di komplek rumah sakit,” tambahnya.
Kemudian kata Jarot masyarakat juga terus diminta untuk melakukan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak kemudian di tambah 2M yang merupakan bagian dari low inposmen penegakan peraturan yang ada, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas 5M.
“Jadi yang kita lakukan sudah on the treak dari 605 kasus tadi kita pernah mendapatkan lonjakan kasus tertinggi pada akhir bulan Oktober yakni 87 kasus dalam satu minggu,”kata Jarot.
Kasus Covid-19 di Sintang awalnya sudah menurun, tiba-tiba pasca libur tahun baru melonjak lagi menjadi 63 kasus perminggu, minggu berikutnya sudah turun menjadi 53, minggu berikutnya turun menjadi 44 dan minggu lalu 27.
“Sintang yang sering zona kuning naik menjadi zona orange Alhamdulillah Puji Tuhan sekarang sudah menjadi zona kuning kembali. Tetapi kita tidak boleh puas. Hari ini kita canangkan vaksinasi corona, vaksinasi ini sangat penting dalam rangka mencapai yang kita sebut imunitas kelompok sanggat penting. Tetapi kita pahami bahwa vaksin ini sanggat mahal , harganya triliunan, dana pemerintah habis untuk membeli vaksin ini,” terang Jarot.
Jarot mengungkapkan pada tahap pertama ini Kabupaten Sintang mendapat jatah 4700 lebih vial vaksin untuk dua kali pemberian kepada tenaga kesehatan. “ karena tenaga kesehatan lah yang paling beresiko karena setiap hari berhadapan dengan pasien yang mungkin ada yang positif dengan corona,” terangnya.
“Kemudian lagi yang berikutnya akan di susun untuk teman-teman TNI-POLRI, Forkopimda, dan teman-teman gugus tugas penanganan covid-19 termasuk organisasi perangkat daerah Guru dan sebagainyakemudian akan kami susun lagi untuk masyarakat luas,” tambah Jarot.
Jarot juga mengatakan bahwa perkumpulan epidemilogi indonesia menyaranan pemerintah untuk mendahulukan Usia Lanjut (Usila) namun, karena vaksin untuk usia lanjut dan vaksin untuk anak-anak sedang di persiapkan, maka target yang pertama ini adalah yang berusia 18-59 tahun.
“Teman-teman kita yang usai tersebutlah yang mobilitas tinggi, ini yang akan kita berikan terlebih dahulu, kemudian yang selanjutnya mudah-mudahan bisa segera. Jadi Sintang jangannkalah lawan corona,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Komandan Korem121/ABW Brigjen TNI Ronny, unsur Forkopimda Kabupaten Sintang, unsur OPD di Lingkungamn Pemerintah Kabupaten Sintang, IDI Kabupaten Sintang dan unsur terkait lainnya. (OR)
