Deteksi berita sekota Sintang

Jembatan Gantung Putus, Santo Minta Masyarakat Tidak Khawatir

Santosa

SINTANG, RS – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Santosa mengaku sudah menerima laporan putusnya jembatan gantung Inggar dari tokoh masyarakat setempat.

Wakil rakyat dapil Kayan Hilir-Kayan Hulu, ini juga sudah melaporkan kondisi jembatan tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum (PU), agar segera ditindaklanjuti.

“Kabar tersebut saya dapat langsung dari tokoh dan mantan kades setempat. Saya sudah langsung menyampaikan persoalan putusnya jembatan gantung di sungai inggar, tepatnya di Desa Neran Baya, Kayan Hilir, langsung kepada Kadis PU, agar segera dicek ke lapangan dan segera dilakukan perbaikan,” ujar politisi muda PKB ini.

Santosa meminta masyarakat tidak khawatir. Pemerintah akan segera menangani jembatan gantung inggar yang rusak berat tersebut.

“Jembatan itu urat nadi penghubung beberapa desa di jalur inggar silat. Jadi masyarakat inggar tidak perlu khawatir, persoalan ini segera ditangani. Karena saya sangat paham mengenai persoalan di sana, karena saya adalah bagian dari masyarakat inggar dan keterwakilan dari dapil sana,” kata Santosa Kamis 18 Februari 2021.

Santosa juga sudah melaporkan kondisi jembatan gantung inggar ke Bupati Sintang terpilih, Jarot Winarno. Dia yakin, di masa kepemimpinan periode kedua, jembatan rangka baja di daerah inggar dilanjutkan pembangunannya.

“Saat ini progres pembangunan jembatan rangka baja di sana masih terhenti di tahap pembuatan tapak jembatan. Dan akan dilanjutkan dengan pemasangan Abodmen dan seterusnya. Semoga periode ke dua, Pak Jarot-Sudiyanto, jembatan rangka baja tersebut akan rampung sesuai harapan kita semua,” harapnya.

Diberitakan sebelumnya, Jembatan gantung Sungai Inggar, di Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalbar, terputus. Akibatnya, akses masyarakat di lima desa ke pusat perekonomian lumpuh.

Putusnya jembatan gantung sungai inggar terjadi pada Rabu, 17 Februari 2021, kemarin, sekitar pukul 14.15. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

“Sementara bagi masyarakat di lima desa tersebut pusat perekonomian lumpuh total,” tulis Legorius Lembai di akun Facebooknya.

Menurut Legorius, jembatan gantung sungai inggar, penghubung 5 desa di Kayan Hilir, antara lain: Desa Sungai Buaya, Neran Baya, Batu Netak, Sungai Sintang, dan Desa Sungai Garong. “Robohnya jembatan ini dikarenakan usia jembatan ini sudah lebih dari 10 tahun,” jelasnya.

Akibat putusnya jembatan gantung tersebut, jalur alternatif masyarakat harus memikul motornya menyeberangi sungai inggar.

“Syukur-syukur lagi musim air surut. Kami berharap kepada pemkab Sintang melalui dinas terkait supaya bisa memberi artenatif khusus untuk penyeberangan di sungai inggar tersebut sehingga pusat perekonomian bisa pulih kembali,” harapnya.

Harapan yang sama juga diutarakan Gustiman. Menurutnya, jembatan gantung inggar satu-satunya jalur urat nadi dari 5 desa yang ada di perhuluan Sungai Inggar.

” 99,9 persen aktivitas warga di sekitar bertumpu pada jembatan ini. Tentu kami berharap secepatnya ada solusi dan respon perbaikan permanen pada jembatan gantung sungai inggar ini dari Pemkab Sintang, atau melalui instansi terkait,” harap Gustiman. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *