SINTANG, RS – Bupati Sintang, Jarot Winarno melakukan penandatangan naskah kerjasama Pembangunan Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak Doddy Irawan, di Pendopo Bupati Sintang pada Jumat, (05/03/2021).
Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan penandatangan naskah perjanjian kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari audiensi yang sudah dilakukan sebelumnya.
“Kita sadari bahwa mengurus Kabupaten Sintang ini kami tidak bisa sendirian. Kami perlu kolaborasi yang kreatif antara Pemkab Sintang dengan masyarakat perguruan tinggi, civitas akademika, lembaga penelitian dan Non Governmnet Organization (NGO). Sintang memang tempat yang terbuka untuk dilakukan kerjasama seperti ini. Dan dari kami sudah komitmen untuk membantu membesarkan institusi pendidikan. Ada memang kolaborasi ini sudah bisa dilakukan dalam hal kesehatan masyarakat dan bidang lainnya. Kami juga minta ada kerjasama dalam hal upaya mengatasi peningkatan pengangguran terbuka,” terang Jarot.
Dikatakan Jarot bonus demografi tidak akan bermanfaat kalau lulusan sarjana banyak yang menganggur.
“Sehingga kita memikirkan, bagaimana ada kerjasama menciptakan proses belajar mengajar yang mampu menghasilkan lulusan yang link and match dengan kebutuhan dunia kerja di Kabupaten Sintang,” ujarnya.
Lanjut Jarot mengatakan Kabupaten Sintang memiliki harta yang paling banyak yakni tanah, sehingga investasi terbesar yaitu di bidang perkebunan kelapa sawit.
“Maka perkebunan dan pertanian menjadi sangat penting dan agak memiliki daya tahan tinggi terhadap dampak pandemi covid-19. Sektor lain agak mengalami kontraksi akibat adanya covid-19,” terang Jarot.
Ia mengatakan di Kabupaten Sintang sangat banyak perkebunan skala besar yang selama ini CSR dalam bidang pendidikan belum di optimalkan.
Kenapa tidak ada jurusan budi daya sawit, sehingga job training nya bisa di perusahaan yang ada. Ketika lulus bisa langsung di rekrut.
“Yang terjadi selama ini adalah ada demo masyarakat karena perusahaan tidak mematuhi amdalnya yang akan merekrut putra daerah. Banyak perusahaan bilang, putra daerahnya tidak memiliki keahilian, bagaimana mau kami rekrut. Ini yang menjadi perhatian kami juga. Dunia pendidikan bisa menengahi masalah ini,” pungkasnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak, Doddy Irawan menyampaikan penandatangan naskah kerjasama ini sangat berarti bagi Universitas Muhammadiyah Pontianak karena menjadi jalan bagi kami untuk membantu meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Sintang.
“Banyak hal yang bisa kita kerjasamakan, selama ini jarang ada sinkronisasi antara perguruan tinggi dengan pemerintah Kabupaten. Ke depan, kami ingin bersama-sama dengan Pemkab Sintang menjalankan program yang akan kami rancang,” ungkapnya.
Ia mengatakan di Universitas Muhammadiyah Pontianak ada kewajiban pengabdian masyarakat untuk kalangan dosen.
“Siapa tahu nanti, dalam perjanjian kerjasamanya bisa ada dalam hal pendidikan guru PAUD, kami siap dengan mentornya. Bidang kesehatan masyarakat, kami siap membantu menurunkan angka stunting di Kabupaten Sintang. Universitas Muhammadiyah Pontianak siap membantu Pemkab Sintang” pungkasnya. (SS)