Deteksi berita sekota Sintang

DPRD Sintang Apresiasi Sekolah Adat Engkabang Rinda

Maria Magdalena

SINTANG, RS – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Maria Magdalena mengapresiasi atas dilaunchingnya Sekolah Adat Engkabang Rinda di Kampung Remiang Desa Merti Jaya Kecamatan Tempunak oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno.

“Sekolah adat ini di Kabupaten Sintang khususnya wilayah Kecamatan Tempunak kedengarannya masih sangat asing, belum familiar. Karena secara khusus di Kecamatan Tempunak, mungkin ini baru pertama kali kita mendengar sekolah adat. Tapi, untuk kita ketahui di kabupaten-kabupaten lain ada yang mulai bergerak bahkan sangat aktif sekali kegiatan sekolah adatnya,” ujar Maria Magdalena.

Maria Magdalena juga merasa senang sekaligus bangga atas terbentuknya komunitas sekolah adat di Kecamatan Tempunak secara khusus di Tempunak bagian Hulu.

“Sekolah adat ini merupakan sekolah atau lembaga pendidikan non formal. Karena lembaga non formal, tentu tidak ada namanya pengangkatan guru adat atau penggangkatan murid atau siswa. Tapi keberadaan sekolah adat ini sangat penting dan berguna,” tegas Maria.

Menurut Legislator Partai Demokrat ini, keberadaan sekolah adat sangat penting untuk menggali kembali sejarah komunitas suku dayak. Khususnya suku Dayak Seberuang.

“Hati dalam saya sangat senang sekali, sejak minggu lalu datang ke Kampung Remiang, yang mengikuti sekolah adat adalah anak muda. Dan hari ini, saat launching sekolah adat, anak muda bisa berperan di sini. Semua prosesi adat dilakukan anak muda. Ini baru pertama kali saya temui dan di Kampung Remiang ini,” kata Maria.

Kemudian lagi, keberadaan sekolah adat adalah untuk memperkuat identitas, eksistensi serta jatidiri komunitasnya. Selanjutnya, keberadaan sekolah adat akan menciptakan generasi muda yang beradat, kreatif dan berbudaya.

“Saya berharap anak-anak muda di sini bisa merangkul anak muda kampung lain. Untuk bisa bergabung bersama-sama mengembangkan adat budaya,” harapnya.

Semoga, keberadaan sekolah adat bisa mempererat dan mempertahankan kearifan lokal ditengah pesatnya arus modernisasi dan dunia teknologi saat ini.

“Kita khawatir di zaman serba modern ini nilai adat budaya pelan-pelan bergesar, bahkan bisa punah atau hilang,” ucap Maria.

Maria juga berharap, keberadaan sekolah adat bisa mengantisipasi pengaruh luar ke dalam kehidupan masyarakat adat. Dan bisa mengantisipasi bergesernya nilai-nilai, norma, adat istiadat dan budaya setempat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *