SINTANG, RS – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus J menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas Covid-19 Bidang Komunikasi Publik di Aula BKPM Polres Sintang, Kamis 20 Mei 2021.
Pada kesempatan tersebut, Yustinus J menyampaikan bahwa pemerintah punya slogan khusus dalam penanganan Covid-19 yakni kesehatan dan pemulihan ekonomi bangkit.
“Artinya kesehatan menjadi prioritas utama bukan ekonomi. Maka saya sudah sering mengingatkan agar publikasikan dan komunikasikan kepada masyarakat, jangan di tutup-tutupi. Sehingga tidak membuat sesat pikir di masyarakat. Dan untuk menepis kecurigaan masyarakat. Kita juga perlu melibatkan tokoh agama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,” terang Yustinus J.
Menurut Yustinus J, Kritik oleh Mahasiswa dan LSM beberapa waktu yang lalu merupakan momentum untuk memperbaiki kinerja Satgas, itu baik untuk memberikan motivasi kepada tim Satgas.
“Kita juga perlu melakukan sosialisasi ke kampus-kampus supaya mahasiswa mengetahui bahwa covid-19 ini ada dan berbahaya,” pintanya.
Dikatakan Yustinus J, dalam hal pemakaman orang yang meninggal karena Covid-19 tidak ada anggarannya. Biaya hanya ada sampai pemulsaran jenazah.
“Soal anggaran, kita belum ada. Kit antigen saja kita belum bisa bayar atau masih hutang. Kita masih fokus pada refocusing anggaran sampai 28 Mei 2021 ini. Kalau tidak selesai refocusing sampai 28 Mei 2021, ASN saja tidak akan mendapatkan gaji,” ungkapnya.
Untuk itu, Ia pun berharap kepada anggota Satgas Covid-19 khususnya bidang komunikasi publik agar jangan lelah dan bosan untuk melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat soal penanganan Covid-19.
“Lakukan juga pendekatan persuasif kepada masyarakat. Bidang Komunikasi Publik agar bersinergi dan melakukan jemput bola soal data dan yang lainnya. Saling komunikasi dengan anggota satgas lain dalam hal data dan informasi,” pungkasnya.
Benny Enos Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan menyampaikan jumlah yang meninggal karena Covid-19 di Kabupaten Sintang mencapai 69 orang.
“Jumlah tenaga kesehatan yang terjangkit virus corona mencapai 166 dan 1 orang diantaranya meninggal. Kami bersyukur adanya operasional posko di Sepulut karena terbukti mampu menekan impor kasus dari luar,” ujar Benny.
“Penyuluhan bergerak juga perlu diperkuat soal protokol kesehatan. Masyarakat juga ada yang tidak mau tahu, namun satgas harus terus bekerja memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Jurnalis Sintang Hery Sumitro Lingga menyampaikan selama dua tahun ini bidang komunikasi publik tidak berjalan dengan baik.
“Seperti isu Sintang masuk zona hitam, seharusnya dilakukan penjelasan sehingga tidak menjadi isu liar. Sosialisasi juga tidak efektif oleh satgas, yang ada hanya menakuti masyarakat. Itu evaluasi dari kami para jurnalis. Isu-isu di media sosial juga harus dilakukan counter oleh satgas khususnya bidang komunikasi publik sehingga tidak menjadi bola liar di tengah masyarakat,” terang Hery.
“Razia di warung kopi dan hanya dilakukan pada malam hari saja juga menjadi pertanyaan masyarakat. itu harus dijelaskan juga oleh komunikasi publik. Sehingga masyarakat tidak acuh,” tutupnya. (OR/SS)