SINTANG – Salah satu perilaku yang ditunjukkan oleh peserta didik pada dasarnya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Dengan kata lain guru mempunyai pengaruh terhadap perubahan peserta didik.
Seperti yang disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Alpius. Ia menilai, guru haruslah mempunyai sikap yang baik, tegas dan tentu selalu menembarkan nilai-nilai positif, sebab perilaku guru akan berpengaruh besar terhadap perilaku peserta didiknya.
“Guru benar-benar harus mejadi suri tauladan bagi peserta didiknya. Karena pada dasarnya anak pada masa usia sekolah memiliki sifat peniru, apa yang orang dewasa contohkan akan serta merta diikuti pula, termasuk perilaku para gurunya,” ujar Alpius belum lama ini.
Dewan yang berada di komisi C yang memang menangani masalah pendidikan ini menjelaskan, bahwa pendidikan adalah faktor yang dominan untuk pembangunan bangsa. Keteladanan guru dan tenaga kependidikan sangat penting sebagai syarat suksesnya pendidikan. Guru harus bersungguh-sungguh menjadi pendidik yang mampu memberikan keteladanan, bukan sekedar menjadi pengajar.
“Tak dapat kita pungkiri, bahwa kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi kepentingan keberhasilan peserta didik. Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM),” terangnya.
Dijelaskan Politisi PKB ini, tentu materi pelajaran perlu disampaikan dengan optimal oleh para guru, tetapi contoh perilaku yang baik perlu juga harus disampaikan sebagai pendidik yang sifatnya kontekstual.
“Hal yang perlu diperhatikan adalah bagimana cara menyampaikan materi pembelajaran agar peserta didik mudah menerima apa yang disampaikan guru. Tentu setiap guru harus mampu berinovasi dan berpikir cerdas. Saya mengimbau agar para guru lebih profesional melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,” imbaunya.
Karena kata Alpius, cara mengajar yang baik tidak hanya kegiatan untuk mentransfer informasi dari guru ke peserta didik, namun bagaimana peserta didik dapat merasa nyaman dan menantikan saat pelajaran yang akan guru sampaikan. (*)