SINTANG, RS – Pandemi Covid-19, meninggalkan rasa yang berat kepada masyarakat Indonesia. Usainya masa pandemi menandakan perlunya bangkit kembali semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat yang sempat terdampak oleh Covid-19. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaupaten Sintang, Harjono mengajak masyarakat untuk bangkit, bahu membahu dan gotong-royong dalam menghadapi situasi kesehatan di masa pandemic.
Harjono mengajak agar kita bangkit dan kembali beraktivitas dan produktif kembali. Menurutnya, tantangan yang kita hadapi usai pandemic masih berat. Kita perlu bekerja sama dalam membangun Kabupaten Sintang kembali. Minggu, (13/11/2022).
“Tantangan kita usai pandemic ini sangat berat. Kita perlu sama-sama beraktifitas untuk sama-sama membangun tata perekonomian masyarakat kita. Kabupaten Sintang khususnya, negara akan maju kalau rakyatnya sama-sama mau maju,” ujarnya.
“Meski Covid-19 ini melanda seluruh dunia, bangsa kita telah membuktikan dirinya sebagai bangsa yang tangguh. Tentunya hal ini tidak lepas dari campur tangan serta kerja sama dari semua pihak. Ulama, Tokoh Agama, Tokoh Adat, semuanya aktif mendampingi masyarakat guna menciptakan masyarakat yang sadar akan kesehatan,” lanjutnya.
Pandemi Covid-19 ini juga menjadi momentum untuk pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk terus berbenah dan melakukan transformasi pada sistem kesehatan. Saat ini Kementerian Kesehatan terus melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus untuk mewujudkan masyarakat sehat, mandiri, produktif, dan berkeadilan.
Sekaligus sebagai bentuk kesiapan pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang.
Di lain sisi Harjono juga menyampaikan tidak hanya bangkit karena pandemi. Namun, kita perlu bangkit dan berupaya dalam masalah kesehatan lainnya. Serta meningkatkan kemandirian dalam penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
“Kita juga perlu memprioritaskan masalah kesehatan lainnya yang berskala nasional, seperti penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, menurunkan angka stunting pada balita, memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional, serta kemandirian penggunaan produk famasi dan alat kesehatan dalam negeri,” harapnya.
(***)