SINTANG, RS – Dengan memasuki musim penghujan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sintang memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai potensi bencana hidrometeorologi yang seringkali menyertainya. Kepala BMKG Sintang, Supriandi, menjelaskan bahwa musim hujan dapat membawa efek samping seperti angin kencang, petir, banjir genangan, tanah longsor, dan berbagai potensi bencana lainnya.
Dalam situasi musim penghujan seperti sekarang, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi-potensi bencana tersebut, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana. Supriandi mengingatkan akan peningkatan curah hujan di Kabupaten Sintang dan potensi petir serta angin kencang yang sering menyertai hujan lebat.
“Waspada peningkatan curah hujan di Kabupaten Sintang. Perlu diwaspadai juga potensi petir dan angin kencang yang menyertai hujan. Dampak dari hujan lebat yaitu bencana hidrometeorologi, banjir genangan ataupun tanah longsor. Agar pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana,” ungkap Supriandi.
Masyarakat diminta untuk menjauhi pepohonan ketika hujan turun, mengingat kemungkinan terjadinya pohon tumbang dan sambaran petir. Pengendara mobil dan motor juga diimbau untuk berhati-hati terhadap lubang yang tertutup air dan menjaga jarak aman agar terhindar dari kecelakaan.
Supriandi menekankan bahwa masyarakat dapat memantau informasi cuaca terkini melalui stasiun meteorologi Tebelian, media sosial BMKG Sintang, dan juga website resmi BMKG.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan mengenai potensi bencana, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko dan merespons lebih baik terhadap kondisi cuaca ekstrim selama musim penghujan.
(***)