Deteksi berita sekota Sintang

Sintang Nyaris Kehilangan Dana Hibah Rp10 M

SINTANG – Kabupaten Sintang hampir kehilangan bantuan dana hibah senilai Rp10 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang dialokasikan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, Abdul Syufriadi, mengungkapkan bahwa dana tersebut nyaris ditarik kembali oleh Kementerian Keuangan RI akibat lambatnya proses pelaksanaan di daerah.

Dana hibah yang sudah ditransfer sejak akhir 2024 itu diperuntukkan bagi perbaikan 12 jembatan yang mengalami kerusakan di berbagai wilayah Sintang.

Namun, hingga pertengahan Mei 2025, proses lelang untuk ke-12 paket pekerjaan tersebut belum juga dimulai. Hal ini menimbulkan risiko dikenakannya penalti dan bahkan pencabutan dana bantuan tersebut.

“Kami hampir terkena penalti karena belum ada progres yang berarti. Dana ini hampir ditarik kembali,” ujar Abdul

Ia menambahkan, keterlambatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor teknis dan administratif yang saling berkaitan.

Salah satu penyebab utama adalah adanya penyesuaian terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang mengharuskan Pemkab Sintang melakukan revisi dan penyempurnaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Karena dana hibah tersebut masuk dalam struktur APBD, proses realisasinya ikut tertunda.

Abdul juga menyebut bahwa transisi kepemimpinan di sejumlah posisi turut mempengaruhi jalannya proses. Meski demikian, secara administratif BPBD Sintang tidak mengalami hambatan berarti dalam pengelolaan dana.

Ia memastikan bahwa lelang baru bisa dilakukan setelah proses penyempurnaan APBD rampung dan disahkan pada 15 Mei 2025.

“Setelah APBD disahkan, kami langsung bergerak menyiapkan dokumen-dokumen lelang. Semoga pada akhir Mei 2025 nanti sudah bisa dimulai proses lelangnya,” ujar Abdul optimistis.

Ia menegaskan komitmen BPBD Sintang untuk mempercepat pelaksanaan agar dana bantuan senilai Rp10 miliar tersebut dapat digunakan tepat sasaran, khususnya untuk memperbaiki jembatan yang vital bagi konektivitas dan mobilitas masyarakat.

Abdul juga menekankan pentingnya keberhasilan proyek ini, karena menyangkut kelangsungan pemulihan pasca bencana dan peningkatan akses infrastruktur di Kabupaten Sintang.

Ia berharap seluruh proses lelang hingga pelaksanaan fisik proyek bisa berjalan sesuai rencana dan tanpa hambatan berarti.

(Rilis Kominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *