SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus mengatakan, untuk mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas, tentu banyak faktor yang harus mendukung, salah satunya peran guru.
“Peran guru sangatlah vital. Guru itu ujung tombak, salah satu yang menjadi garda terdepan dari proses mengupayakan masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas,” ujar Welbertus beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, kata Welbertus keberadaan guru haruslah merata. Jangan hanya menumpuk di perkotaan saja, tapi harus tersebar hingga ke wilayah pedalaman dan perbatasan. Dengan begitu agar tidak terjadi kesenjangan pendidikan di wilayah perkotaan dan pedalaman.
“Kita akui memang di wilayah pedalaman dan perbatasan sana ada gurunya, tapi tentu tidaklah sama yang ada di perkotaan. Tentu keberadaan guru di sana masihlah sangat kurang dirasa. Maka dari itu, untuk mewujudkan Sintang yang cerdas, pemerataan guru harus dilakukan,” terangnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) ini mengharapkan, agar Pemerintah Daerah (Pemda) Sintang untuk bisa mencarikan solusi terkait permasalahan ini, demi mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas.
“Harus ada solusinya, jangan sampai pendidikan yang di perkotaan saja yang maju, tapi di pedalaman tidak. Bagaimana mau mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas, kalau kekurangan tenaga pendidik ini tidak diatasi segera,” terangnya.
Terlepas dari itu, Welbertus juga mengatkan, guru yang sudah ada saat ini harus lebih proaktif dalam mewujudkan wacana masayrakat Sintang yang cerdas. Salah satunya dengan rajin menulis. Karena guru merupakan panutan.
“Memang kita akui kebiasaan menulis belum cukup baik dikalangan pendidik. Maka dari itu, hal ini perlu disadari dan diresapi oleh para tenaga pendidik, supaya ke depan dapat mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas,” tuturnya.
Kalau sudah memiliki guru yang berkompeten, maka jelas Welbertus akan berdampak positif untuk peserta didiknya, karena apa yang diajarkan mereka akan muda dipahami dan yang pastinya akan menjadi panutan yang baik bagi semua peserta didiknya. (*)