SINTANG, RS – Tanaman Nilam sudah banyak dikembangkan masyarakat propinsi lain ,karena tanaman tersebut kemungkinan dapat mensejahterakan petani,” kata Agus Engkon salah seorang Pengusaha Kabupaten sintang.
“Saya sedang merintis usaha perkebunan tanaman nilam di wilayah kabupaten sintang khususnya, serta sudah berkomitmen dengan beberapa investor dari luar sintang agar mau membantu dan berinvestasi di sintang terkait budi daya tanaman nilam tersebut.
Ia mengatakan, tanaman penghasil minyak tersebut dikembangkan petani karena dalam setiap satu hektare tanaman nilam, petani mampu menghasilkan pendapatan mencapai Rp. 110 juta dan data ini saya dapatkan dari teman yang sudah terjun duluan di bidang tanaman nilam ini.
“Petani yang mengembangkan nilam dengan memiliki tanah sekitar satu hektare maka mampu menghasilkan 10.000 pohon nilam, yang mampu menghasilkan 130 liter minyak nilam,” katanya.
Menurut dia, jika minyak nilam itu dijual ke pabrik maka petani akan mampu menghasilkan uang Rp. 55 juta dalam setiap kali panen atau setiap lima bulan sekali, karena harga jual nilam mencapai Rp. 397 ribu per liter.
Sehingga, lanjutnya dalam setahun petani akan mampu menghasilkan Rp110 juta dalam setiap hektare tanaman nilamnya.
“Nilam petani juga tidak sulit dipasarkan karena terdapat penampung dan pabrik minyak nilam yang siap menampung minyak dari tanaman nilam.
Oleh karena itu, ia mengatakan, pihak kami bersama tim sudah berkoordinasi dengan pemda sintang serta instansi lain yang ada di sintang dapat membantu kami dalam mengembangkan budi daya tanan nilam dengan tujuan mengundang investor masuk ke sintang. jelasnya
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sintang, Nikodemus mengatakan langkah dari saudara kita agus Engkon sangat bagus dan harus kita dukung karena berupaya membangkitkan gairah ekonomi kita dengan tanaman nilam yang dikatakannya bisa mengundang investor luar datang ke kabupaten sintang . terangnya
“Saya dukung penuh langkah yang dilakukan dengan mengembangkan budi daya tanaman nilam dan tentunya bisa mensosialisasikan langsung ke petani agar mau berbudi daya tanaman nilam, serta harus libatkan stakeholder di pemerintahan agar bisa membantu serta mempermudah jalan saudara kita”. tutupnya.
(**)