SINTANG, RS – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang menggugah semangat kolaborasi dalam upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD). Kusnadi, seorang politisi dari PKB, ajakan ini sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat dan untuk menekan penyebaran penyakit mematikan ini.
DBD, menurut Kusnadi, masih menjadi ancaman serius di masyarakat. Oleh karena itu, tindakan yang responsif dan terkoordinasi dari semua pihak menjadi krusial untuk mengatasi tantangan ini.
“DBD adalah isu kesehatan masyarakat yang membutuhkan penanganan segera. Banyak kasus DBD yang tercatat di 14 kecamatan Kabupaten Sintang, dan kita perlu bersatu untuk menghadapi ancaman ini,” ungkap Kusnadi pada Rabu, (1/11/2023).
Anggota DPRD tersebut menekankan bahwa penanggulangan DBD harus bersifat holistik dan melibatkan koordinasi erat antara pemerintah, masyarakat, lembaga kesehatan, dan komunitas. Peran aktif dari semua pihak menjadi kunci dalam menerapkan tindakan pencegahan, deteksi dini, dan penanganan kasus DBD.
Sebagai langkah awal, Kusnadi mendorong peningkatan kebersihan lingkungan. Kebersihan yang terjaga mampu mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus penyebab DBD. Upaya pemusnahan sarang nyamuk, serta penggunaan kelambu atau serbuk anti-nyamuk, menjadi langkah krusial.
Tak hanya itu, anggota DPRD juga meminta pemerintah meningkatkan aksesibilitas pengobatan DBD bagi masyarakat. Fasilitas kesehatan yang siap menjalankan protokol penanganan DBD dan persediaan obat yang mencukupi harus tersedia di setiap daerah.
“Dalam situasi ini, kami berharap pemerintah dapat memastikan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, serta meningkatkan koordinasi dengan semua pihak terkait. Peran masyarakat juga penting untuk membantu mengurangi angka DBD,” tambahnya.
Kusnadi juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan mual. Tindakan cepat dan tepat menjadi kunci untuk mencegah penyebaran lebih lanjut penyakit ini.
Dalam komitmennya, anggota DPRD menyatakan kesiapannya untuk mengawal upaya penanggulangan DBD dengan tindakan nyata di lapangan dan pengawasan terhadap langkah-langkah pemerintah.
“Kami berharap upaya penanggulangan DBD dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Kami siap memberikan dukungan penuh dan terus mengawasi langkah-langkah yang diambil untuk mencegah dan memberantas penyakit ini,” tutupnya.
Dengan ajakan ini, diharapkan semua pihak dapat bergandengan tangan dalam upaya penanggulangan DBD, menjaga kesehatan masyarakat, dan menciptakan gotong royong serta kesadaran kolektif sebagai kunci keberhasilan mengatasi masalah DBD ini.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat 483 kasus hingga 22 Oktober. Lonjakan kasus terjadi pada bulan Juni (32 kasus), Juli (46 kasus), Agustus (80 kasus), September (117 kasus), dan Oktober hingga tanggal 22 (87 kasus). Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan, Darmadi, berharap dapat terjadi penurunan angka kasus gigitan nyamuk pada bulan ini.
“Mudah-mudahan bulan ini bisa mulai menurun,” harapnya.
(***)