Deteksi berita sekota Sintang

Transformasi Bertani di Desa Mengkurat Baru: Dari Karet ke Cabe, Menuju Sawit Mandiri

SINTANG, RS – Kepala Desa Mengkurat Baru, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Try Yuliardi, mengambil langkah proaktif menghadapi perubahan tren profesi di kalangan warganya. Menanggapi fluktuasi harga karet yang merugikan petani, banyak dari mereka beralih fokus menjadi petani cabe dan sawit mandiri. Keputusan ini tidak hanya mengatasi tantangan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pendapatan warga.

Dalam beberapa tahun terakhir, petani karet di Desa Mengkurat Baru mengalami tekanan serius akibat ketidakpastian harga karet, penurunan hasil produksi, dan serangan penyakit cacar daun pada pohon karet. Situasi sulit ini mendorong sebagian besar petani karet untuk mencari alternatif lain yang lebih stabil dan menguntungkan.

Try Yuliardi menjelaskan bahwa petani di desanya, dengan dukungan pemerintah desa, memutuskan beralih ke tanaman cabe dan sawit mandiri. Alasan di balik keputusan ini melibatkan permintaan yang terus meningkat untuk kedua jenis tanaman tersebut dan potensi keuntungan yang lebih menjanjikan.

“Kami menyadari bahwa perubahan tren dalam dunia pertanian adalah suatu keniscayaan. Oleh karena itu, kami berkomitmen meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga desa kami dalam bercocok tanam cabe dan sawit mandiri,” ujarnya pada Jumat, 24 November 2023.

Langkah-langkah konkret telah diambil oleh pemerintah desa untuk mendukung perubahan ini. Dana desa digunakan untuk memberikan bantuan kepada petani yang ingin beralih profesi, termasuk pelatihan teknik bercocok tanam cabe dan sawit mandiri, pengelolaan lahan, serta peningkatan kualitas dan produktivitas tanaman. Pemerintah desa berharap agar petani dapat mengoptimalkan hasil panen dan meningkatkan daya saing produk tanaman mereka.

Try Yuliardi juga menyoroti kebutuhan akan bantuan dari Dinas Pertanian setempat, terutama dalam hal penurunan tenaga Penyuluh Pertanian (PPL). PPL diharapkan dapat memberikan pelatihan dan dukungan teknis kepada petani yang melakukan peralihan profesi, serta membantu dalam penanggulangan hama dan pemilihan pupuk yang sesuai.

Keputusan warga Desa Mengkurat Baru untuk beralih ke profesi petani cabe dan sawit mandiri menghasilkan dampak positif yang signifikan. Banyak dari mereka melaporkan peningkatan pendapatan yang melebihi yang mereka peroleh saat menjadi petani karet. Sebagai contoh, warga Tinum Baru, yang awalnya petani karet, melaporkan mampu panen cabe dan semangka hingga lima kali per minggu dengan hasil yang memuaskan.

Dengan kesuksesan ini, Desa Mengkurat Baru berpotensi menjadi model bagi desa-desa lain di sekitarnya untuk mengatasi tantangan dalam sektor pertanian dengan beradaptasi dan mencari alternatif yang lebih menguntungkan. Transformasi ini tidak hanya memperkuat ekonomi lokal tetapi juga membangun ketahanan petani terhadap perubahan kondisi pasar dan lingkungan.

Sumber: Rilis Kominfo Sintang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *