SINTANG – Pelayanan kesehatan yang memadai merupakan hal yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. Kesehatan yang baik mendukung produktivitas individu serta pembangunan sosial-ekonomi, dan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah penyebaran penyakit. Namun, di Kabupaten Sintang, masalah kekurangan tenaga medis, terutama di daerah pedalaman, menjadi tantangan besar dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi warga.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Harmaini, saat acara pisah sambut Kepala Kemenag di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Sintang pada 7 Oktober 2024. Edi menyatakan bahwa Kabupaten Sintang menghadapi kekurangan dokter, terutama di desa-desa terpencil yang sulit dijangkau.
“Upaya untuk menarik tenaga medis ke daerah terpencil, seperti pemberian insentif dan fasilitas yang lebih baik, sangat diperlukan agar semua warga, terutama di daerah yang sulit dijangkau, dapat mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan,” kata Edy.
Menurut Edy, salah satu penyebab utama kekurangan tenaga dokter di Sintang adalah gaji yang tidak sebanding dengan tuntutan tugas, tunjangan yang masih dianggap rendah, serta fasilitas yang kurang memadai di beberapa lokasi.
Kondisi ini menyebabkan banyak dokter enggan bertugas di daerah pedalaman, yang pada gilirannya berdampak pada terbatasnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang layak.
Sebagai contoh, Edy menyebutkan adanya salah satu puskesmas di Desa Serangas yang hanya memiliki satu dokter, yang saat ini sedang cuti di luar tanggungan negara. Dokter tersebut, kata Edy, enggan bertugas di desa itu karena beberapa kendala, seperti tidak adanya listrik dan jaringan sinyal yang sangat buruk. Hal ini menjadi permasalahan besar yang menyebabkan tenaga medis enggan melayani di daerah tersebut.
“Ini adalah masalah besar, karena di desa-desa terpencil seperti Serangas, dokter tidak hanya harus menghadapi tantangan tugas medis, tetapi juga kondisi infrastruktur yang minim,” tambah Edy.
Untuk itu, Edy berharap agar masalah kekurangan tenaga medis di Kabupaten Sintang segera mendapat perhatian serius dari pemerintah dan lembaga terkait. Ia menegaskan bahwa peningkatan insentif, tunjangan, serta fasilitas yang memadai untuk tenaga medis sangat diperlukan agar mereka bersedia dan berkomitmen untuk bekerja di daerah-daerah terpencil.
“Hal ini sangat penting untuk memastikan setiap warga, terutama yang berada di daerah terpencil, mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang layak dan berkualitas,” harap Edy.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat dalam mencari solusi konkret untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah, khususnya di daerah-daerah yang selama ini terabaikan. (Rilis Kominfo Sintang)