SINTANG – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD), Yasser Arafat, mengatakan bahwa permasalahan data dalam menjadikan Desa Gupung sebagai desa berkembang masih menjadi tantangan yang signifikan. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain adalah keterbatasan data yang akurat dan lengkap terkait demografi, ekonomi, serta infrastruktur yang dapat menghambat perencanaan dan pengambilan keputusan.
“Data yang tidak akurat atau tidak lengkap mengenai kondisi desa menjadi kendala utama. Selain itu, terbatasnya akses terhadap teknologi dan pelatihan dalam pengumpulan serta pengelolaan data juga menjadi masalah, begitu pula dengan kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses pengumpulan data yang mencerminkan kebutuhan dan potensi desa,” jelas Yasser Arafat pada 9 Oktober 2024.
Masalah lain yang turut menjadi kendala adalah koordinasi yang sulit antara pemerintah daerah dan desa dalam hal pengumpulan dan penggunaan data. Untuk mengatasi masalah ini, Yaser mengungkapkan perlunya upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk meningkatkan akurasi dan keterjangkauan data.
“Kendala pertama adalah dari sisi database, di mana masing-masing desa belum memiliki data yang memadai. Misalnya, potensi alam seperti hutan yang ada di desa itu sendiri belum tercatat dengan baik dalam data yang tersedia,” kata Yasser.
Lebih lanjut, Yasser menyebutkan bahwa kebijakan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten juga menjadi faktor penting dalam pengembangan desa. Kebijakan yang lebih mendukung prinsip kolaboratif sangat diperlukan untuk mencapai kemajuan bersama.
Salah satu kendala yang tidak kalah penting adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang ada di desa. Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, terutama aparatur desa, DPMPD bekerja sama dengan berbagai pihak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Program P3PD (Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa), yang bertujuan meningkatkan kapasitas SDM di tingkat desa.
“Kami juga melakukan bimbingan teknis (Bimtek) kepada penggiat desa untuk meningkatkan kapasitas mereka. Bimtek ini kami lakukan dengan berkolaborasi dengan dua kementerian, yaitu Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa PDTT,” ujar Yasser.
Hari ini, DPMPD kembali mengadakan Bimtek untuk Lembaga Kemasyarakatan Desa di Kecamatan Sungai Tebelian, yang diikuti oleh 10 kecamatan. Salah satu materi yang disampaikan adalah bagaimana memanfaatkan potensi desa untuk pembangunan desa itu sendiri.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, penggiat desa dan lembaga ketahanan desa dapat lebih memahami cara memanfaatkan potensi yang ada untuk kemajuan desa,” tutup Yasser. (Rilis Kominfo Sintang)