SINTANG – Helmi, Staf Ahli Bupati Sintang Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan, membuka Dialog Interaktif Lintas Stakeholder dengan tema “Gagasan Perencanaan Masa Depan Perkotaan Sintang”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Sintang pada Selasa, 19 November 2024, di Aula Bank Kalbar.
Dalam sambutannya, Helmi mengutip dari Jurnal Top Documentary Films yang diterbitkan pada tahun 2023. Ia menjelaskan bahwa saat ini hampir 50% populasi dunia tinggal di kota, dan diprediksi pada tahun 2050, 70% penduduk dunia akan tinggal di perkotaan.
“Perkembangan pesat urbanisasi ini memberi tekanan besar pada sistem perkotaan dan infrastruktur. Oleh karena itu, kawasan perkotaan harus lebih efisien dalam pemanfaatan lahannya. Salah satu indikator penting dalam menilai kualitas hidup di kota adalah adanya ruang terbuka publik,” ujar Helmi.
Helmi juga menambahkan, kurangnya ruang terbuka publik dapat menyebabkan kota menjadi kumuh, terutama dengan pesatnya urbanisasi. Jika tidak ditata dengan baik, masalah ini bisa menjadi semakin serius.
Saat ini, Kota Sintang memiliki lahan Eks Bandara Susilo, yang merupakan aset hibah dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Lahan ini berada di pusat kota dan memiliki potensi besar. Namun, meskipun area ini sangat strategis, kenyamanan, kemudahan, dan keamanan bagi masyarakat yang beraktivitas di sana masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, penataan kawasan ini menjadi sangat penting.
“Kegiatan sayembara ini bertujuan untuk mencari desain terbaik dalam penataan kawasan ruang terbuka publik Eks Bandara Susilo. Kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai ruang publik yang berkualitas dan representatif,” jelas Helmi.
Dalam pelaksanaannya, kawasan Eks Bandara Susilo akan dihiasi dengan ikon monumen Garuda, yang diambil dari sejarah lambang negara Republik Indonesia. Monumen ini terinspirasi dari lambang Garuda yang berasal dari Kesultanan Sintang, yang kemudian menjadi ide awal pembentukan lambang negara.
“Sayembara ini juga bertujuan untuk mengingatkan kita akan peran penting tanah Senentang dalam pembentukan lambang negara Indonesia. Ini adalah bagian dari memori kolektif kita,” tutupnya. (Rilis Kominfo Sintang)